Manajemen Agribisnis berkembang sedemikian rupa sehingga menimbulkan perdebatan apakah dia merupakan disiplin ilmu tersendiri atau merupakan bagian dari ilmu ekonomi pertanian atau bagian dari ilmu manajemen.
Sementara itu survey yang dilakukan pada manajer-manajer perusahaan agribisnis di Amerika Serikat dan Kanada (Harling, 1995) mengungkapkan bahwa manajemen agribisnis bukan merupakan bagian atau sub disiplin baik ilmu ekonomi pertanian maupun ilmu manajemen. Sebagian besar berpendapat bahwa manajemen agribinis merupakan suatu bidang tersendiri yang berakar pada ilmu ekonomi dan ilmu pngambilan keputusan
Manajemen Agribisnis tidak hanya menjelaskan fenomena maupun fakta yang terjadi dalam agribisnis yang didasari ilmu ekonomi dan atau ilmu ekonomi pertanian saja namun selanjutnya berhubungan juga dengan teori pengambilan keputusasn.
Manajemen Agribisnis tidak hanya berkisar pada usaha tani (on-farm agribusiness) saja namun juga berhubungan dengan Agribisnis hulu (up-stream agribusiness) juga dengan agribisnis hilir (down-stream agribusiness) dan jasa pendukung/penunjang (agro-institution and agro-service).
Pemahaman dan penguasaan teori ekonomi dan teori pengambilan keputusan apakah akan menjamin kemampuan manajemen agribisnis yang handal? hal ini baru merupakan syarat awal yang dibutuhkan (necessary condition) sedangkan untuk menjadi manajer agribisnis yang handal harus ditambahkan pemahaman tentang karakteristik dari agriisnis sebagai syarat kecukupan (sufficient condition).
(Sumber: 'Manajemen Agribisnis' oleh Hary Sulaksono, SE, MM.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar