Bermula dari bisnis keluarga yaitu peternakan sapi skala kecil yang berjumlah 9 ekor dan diternak di kandang belakang rumah oleh saya dan bapak, bisnis ini mulai berkembang. Penjualan sapi akan sangat menguntungkan di waktu Idul Adha, kami banyak mendapatkan order dari sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Insya Allah akhir tahun 2014 ini, kami akan membangun kandang yang lebih besar lagi. Dan Berikut adalah tahapan dari Industri Daging Sapi (Beef Industry) yang akan kami bangun, yang menyediakan produk makanan berupa daging sapi segar, atau makanan olahan berupa sosis, baso, burger, dll, sebagai sumber protein bagi masyarakat.
1. Cattle Breeding
Tahap pertama dari Beef Industry adalah Cattle Breeding yang menyediakan bibit sapi unggul dan berkualitas. Di tahap ini peternak bisa menggunakan teknik 'Kawin Silang'. Kawin Silang, perkawinan silang, atau hibridisasi adalah teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies. Teknik ini dilakukan dengan memperhatikan sifat-sifat yang baik dari individu-individu yang disilangkan, sebagai contoh: Persilangan antara sapi Shortor yang berdaging banyak tetapi tidak tahan iklim panas, dengan sapi Brahman yang tahan terhadap iklim panas tetapi berdaging sedikit. Dari persilangan ini diharapkan akan memperoleh jenis sapi pedaging gemuk dan tahan terhadap iklim panas.
2. Cattle Feedlot
Cattle Feedlot adalah tahap penggemukan sapi. Jadi berfungsi untuk menjadikan bibit sapi berkualitas yang didapat dari tahap sebelumnya untuk menjadi sapi yang memiliki daging maksimal dengan cara menjaga pakan, kenyamanan, dan kesehatan dari hewan ternak selalu dalam kondisi baik. Tahap ini dapat menggunakan beberapa teknik penggemukan seperti:
a. Micro Cattle Feedlot
Micro Cattle Feedlot adalah sistem penggemukan sapi secara intensif dengan menempatkan setiap ekor sapi di dalam kandangnya masing-masing (kandang individu). Sistem ini mempunyai banyak keunggulan diantaranya yaitu sapi akan dibatasi pergerakan tubuhnya sehingga pertumbuhan sapi akan terfokuskan pada berkembangan bobot tubuh.
b. Lactobacillus System
Lactobacillus System adalah sistem peternakan yang menggunakan bakteri baik yaitu Bakteri Lactobacillus untuk mendukung sistem peternakan yang lebih efektif dan efisien. Sitem ini mempunyai banyak manfaat untuk peternakan sapi diantaranya yaitu:
1). Dapat berfungsi sebagai starter dalam proses pembuatan fermentasi pakan ternak.
2). Sebagai suplemen untuk menjaga pencernakan hewan ternak agar selalu dalam kondisi baik, mempercepat pertumbuhan, dan menambah nafsu makan.
3). Untuk formula pemercepat proses penguraian pada kotoran sapi yang dapat digunakan sebagai pupuk kandang.
3. Cattle Cutting
Cattle Cutting, yang bahasa indonesianya disebut dengan 'Rumah Potong Hewan' (RPH), adalah tahap pemotongan sapi untuk diambil dagingnya. Tahap ini telah menghasilkan produk berupa daging sapi segar yang dapat dijual di pasar tradisional atau di pasar moderen. Dan produk sampinganya berupa tulang, organ dalam, dan kulit sapi dapat menjadi 'income' tambahan.
4. Beef Factory
Beef Factory atau Pabrik Pengelolahan Daging Sapi adalah pabrik yang mengolah daging sapi menjadi makanan olahan berupa sosis, bakso, burger, dll. Tahap ini merupakan tahap terakhir dari Beef Industry yang juga melakukan proses pengemasan dari produk yang dihasilkan untuk dipasarkan ke masyarakat luas baik dalam negeri maupun luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar