Kamis, 08 Mei 2014

Karakteristik Agribisnis

Terdapat 5 (lima) karakteristik agribisnis yang membedakan (memiliki keunikan) dibandingkan bisnis lainnya, yaitu:
1. Keunikan dalam aspek sosial, budaya dan politik.
2. Keunikan karena adanya ketidakpastian (uncertainty) dari produksi pertanian yang berbasis biologis.
3. Keunikan dalam derajat/intensitas intervensi politik dari pemerintah.
4. Keunikan dalam kelembagaan pengembangan teknologi.
5. Perbedaan struktur persaingan.

Keunikan dalam aspek sosial, budaya dan politik; Agribisnis tumbuh sebagai hasil peradaban manusia, sehingga keberagaman sosial dan budaya turut pula membentuk struktur, perilaku dan kinerja dari agribisnis. Keberagaman tersebut dapat diamati dari sisi produsen dan sisi konsumen.

Keunikan karena adanya ketidakpastian (uncertainty) dari produksi pertanian yang berbasis biologis; Berdasarkan ilmu genetika dapat diketahui bahwa variasi produksi tanaman dan hewan dipengaruhi variasi genetik, variasi lingkungan (macroclimate, microclimate) dan variasi interaksi genetik dengan lingkungan. Sehingga kita dapat merasakan variasi rasa buah, dan juga variasi proses. Perkembangan teknologi dan rekayasa memang juga menyumbangkan hal yang bermanfaat seperti menyeragamkan produk melalui aplikasi teknologi kultur jaringan maupun kloning, embrio transfer, trans-genic (penyeragaman genetik), rumah kaca (green house), hydroponic (penyeragaman lingkungan), bioteknologi. Namun aplikasi teknologi tersebut relatif mahal dan terbatas. Karakteristik biologis juga berlaku bagi umumnya produk agribisnis seperti Voluminous, bulky dan Perishable yang membedakan dengan produk non agribisnis.  

Keunikan dalam derajat/intensitas intervensi politik dari pemerintah; Produk agribisnis khususnya bahan pangan (staple food) merupakan kebutuhan dasar (basic needs) dan sering dilihat sebagai komoditas politik sehingga sering diintervensi oleh politik pemerintah. Dan kontribusi bahan pangan dalam perhitungan inflasi sering menyebabkan agribisnis bahan pangan menjadi target politik ekonomi relatif terhadap produksi/industri non agribisnis. Pada berbagai negara MEE, AS, dan Jepang, sektor agribisnisnya cenderung di proteksi guna mempertahankan keseimbangan ekologis (ekosistem pertanian di negara yds). Bahkan ada kecenderungan baru berkaitan dengan preferensi konsumen di setiap negara dilegalisasi sebagai bentuk hambatan perdagangan menggantikan kebijakan tarif dan non tarif.

Keunikan dalam kelembagaan pengembangan teknologi; Peran agribisnis sangat penting dalam ekonomi setiap negara menyebabkan pengembangan teknologi pada sektor ini menjadi salah satu public service yang disediakan pemerintah.

Perbedaan struktur persaingan; Sektor agribisnis merupakan sektor yang paling banyak pelaku ekonominya. Pada umumnya pelaku ekonomi (produsen, konsumen) relatif kecil-kecil dibandingkan dengan luasnya pasar, selain itu semua produk agribisnis memiliki produk substitusinya.

(Sumber: 'Manajemen Agribisnis' oleh Hary Sulaksono, SE, MM)

1 komentar: