Selasa, 27 Mei 2014

Lactobacillus System

Lactobacillus System adalah sebuah sistem yang menggunakan Formula Lactobacillus (Lactobacillus Formula) pada Usaha Penggemukan Sapi Potong (Cattle Feedlot). Sistem ini berfungsi untuk membantu peternak mendapatkan hasil yang lebih maksimal pada usaha penggemukannya dengan cara sederhana dan ekonomis.

Sebelum saya membahas tentang Lactobacillus System alangkah baiknya jika membahas tentang Lactobacillus itu sendiri. Menurut Wikipedia, Lactobacillus adalah genus bakteri gram-positif, anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya dapat mengubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan.

Berikut adalah tahapan dari Lactobacillus System pada usaha penggemukan sapi potong yang menggunakan bakteri lactobacillus sebagai pemeran utamanya:

1. Pakan Ternak
Dalam Sistem ini pakan ternak yang terdiri dari hijauan dapat diawetkan dengan cara fermentasi (Silase). Dengan cara fermentasi pakan ternak akan bertahan lebih lama dan tidak mudah kering, bahkan setelah proses fermentasi kualitas pakan menjadi lebih bagus dari pada sebelumnya. Ini adalah cara untuk menyediakan pakan ternak agar selalu tersedia sepanjang musim (manajemen pakan ternak). Misalkan di waktu musim hujan yang tersedia banyak sekali hijauan dan akan jarang ditemui pada waktu musim kering, atau di waktu panen raya padi atau tebu, diwaktu itu limbah pertanian seperti jerami dan daun tebu tersedia sangat banyak sekali dan kurang dimanfaatkan. Masalah ini bisa kita pecahkan dengan cara pembuatan pakan fermentasi yang menggunakan Lactobacillus Formula. Di waktu musim hujan atau di waktu panen raya, hijauan yang banyak tersedia dapat kita manfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pakan fermentasi (silase) yang dapat bertahan selama 12-18 bulan. Jadi peternak tidak repot lagi untuk mencari pakan di waktu musim kering atau di waktu belum panen raya untuk mencukupi kebutuhan pakan ternaknya. Dia bisa memberi makanan kepada hewan ternaknya dari pakan yang telah dia buat sebelumnya.

2. Pencernaan Ternak
Ketika melalui proses fermentasi, selulosa dari hijauan pecah sehingga ketika dimakan oleh hewan ternak, jalur pencernaan pada perut ruminansia menjai lebih singkat sehingga mempercepat penyerapan nutrisi. Hal ini menyebabkan hewan ternak dapat berkembang lebih cepat dan lebih maksimal. Dan juga proses fermentasi mampu memberikan bau harum pada bahan pakan yang dapat menambah nafsu makan pada hewan ternak.

3. Kotoran Ternak
Peternak yang menggunakan pakan fermentasi juga mendapatkan keuntungan lain, yaitu hewan ternaknya dapat mengeluarkan kotoran yang tidak terlalu bau. Ini dapat mengurangi stres bau pada ternak dan juga kotorannya lebih cepat kering sehingga dapat segera digunakan sebagai pupuk kandang.

(Gambar dibawah ini adalah bakteri lactobacillus yang dilihat melalui lensa mikroskop)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar