Rabu, 10 Desember 2025

Sapi Perah Jantan untuk RPH


Sapi perah jantan tetap laku di Rumah Potong Hewan (RPH), tetapi nilai ekonominya untuk daging cenderung lebih rendah dibandingkan sapi potong biasa karena bentuk tubuhnya yang lebih kurus dan kurang berlemak, sehingga persentase karkas (daging bersih) lebih kecil; namun, mereka tetap bisa menjadi sumber daging jika kondisinya baik dan dibutuhkan, terutama sebagai pengganti sapi potong yang harganya naik atau untuk memenuhi permintaan daging lokal. 

A. Alasan Sapi Perah Jantan Laku di RPH
1. Sumber Daging: Sapi perah jantan tetap menghasilkan daging, meskipun bukan prioritas utama seperti sapi potong.
2. Kondisi Ekonomi: Ketika harga daging sapi lokal naik, permintaan terhadap semua jenis sapi yang bisa dipotong termasuk sapi perah jantan juga meningkat.
3. Kebutuhan Pasar: RPH menerima berbagai jenis sapi, termasuk sapi perah jantan, untuk memenuhi kebutuhan daging konsumen. 

B. Faktor yang Mempengaruhi Nilai Jual
1. Konformasi Tubuh: Sapi perah cenderung langsing dengan tubuh berbentuk segitiga, yang berarti persentase karkasnya lebih rendah dibandingkan sapi potong yang berbentuk balok dan gemuk.
2. Derajat Kegemukan: Sapi perah jantan yang lebih gemuk akan memiliki persentase karkas yang lebih tinggi dan lebih bernilai di RPH.
3. Kualitas Daging: Daging dari sapi perah jantan mungkin memiliki kualitas dan kuantitas daging yang sedikit berbeda dari sapi potong murni. 

Jadi, meskipun tidak seideal sapi potong, sapi perah jantan memiliki nilai jual di RPH, terutama jika kondisinya baik dan pasar sedang membutuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar