A. Analisis SWOT untuk Pembesaran Sapi Potong (umur sapi mulai 6 bulan s/d 12 bulan) meliputi,
1. Kekuatan (Strengths)
a. Pengalaman peternak yang lama.
b. Ketersediaan lahan dan sumber daya alam yang melimpah.
c. Saluran distribusi yang pendek.
2. Kelemahan (Weaknesses)
a. Pendidikan peternak yang masih rendah/beda jurusan.
b. Usaha sambilan dan pola pemeliharaan yang tradisional.
c. Sulitnya mendapat bantuan modal.
3. Peluang (Opportunities)
a. Pasar yang luas dan permintaan daging sapi potong yang terus meningkat.
b. Permintaan saat hari raya keagamaan.
c. Dukungan dari kebijakan pemerintah seperti program "Swasembada Daging".
4. Ancaman (Threats)
a. Harga pakan dan obat-obatan yang tinggi.
b. Ketergantungan pada impor sapi potong.
c. Kesadaran masyarakat yang meningkat tentang kolesterol.
B. Strategi pengembangan pembesaran sapi potong dari analisis SWOT meliputi empat strategi utama: SO (memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang), WO (mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang), ST (menggunakan kekuatan untuk menghadapi ancaman), dan WT (meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman).
1. Strategi SO (Strength-Opportunity)
a. Memperkuat permodalan: Menggunakan modal yang kuat untuk memperluas skala usaha, misalnya dengan menambah jumlah ternak atau membeli lahan yang lebih baik.
b. Memperluas pengembangan usaha: Mengembangkan usaha sapi potong lebih luas dengan memanfaatkan permintaan pasar yang tinggi.
c. Meningkatkan kualitas hasil ternak: Menggunakan kekuatan (seperti bibit unggul) untuk memenuhi permintaan pasar akan produk berkualitas tinggi.
2. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
a. Meningkatkan perawatan: Mengatasi kelemahan dalam perawatan dengan memanfaatkan peluang pasar yang tinggi untuk meningkatkan mutu ternak dan menjaga harga yang stabil.
b. Memanfaatkan teknologi: Mengatasi kelemahan dalam teknologi dengan menerapkan inovasi baru untuk memperlancar proses produksi, karena permintaan yang tinggi perlu diimbangi dengan teknologi yang baik.
3. Strategi ST (Strength-Threat)
a. Menjaga kesehatan ternak: Menggunakan kekuatan internal seperti manajemen yang baik untuk meminimalisir ancaman penyakit melalui pemantauan kesehatan secara berkala dan vaksinasi.
b. Diversifikasi pasar: Menggunakan kekuatan pasar yang sudah ada untuk menjajaki pasar-pasar baru atau alternatif guna mengurangi risiko ketergantungan pada satu pasar yang rentan terhadap perubahan.
4. Strategi WT (Weakness-Threat)
a. Memperbaiki manajemen keuangan: Mengatasi kelemahan permodalan dengan mencari sumber pendanaan baru atau mengolah sumber daya secara lebih efisien untuk menghindari ancaman kegagalan finansial.
b. Membatasi skala usaha: Mengurangi skala usaha jika kelemahan (misalnya lokasi atau manajemen) terlalu besar untuk dihadapi, atau hanya fokus pada area yang menjadi kekuatan untuk mengurangi risiko kerugian akibat ancaman yang ada.
c. Bekerja sama: Bergabung dengan kelompok tani atau koperasi untuk bersama-sama mengatasi ancaman, seperti kekurangan pakan atau harga yang rendah, dengan memanfaatkan kekuatan kolektif.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar