Setelah melihat video yang berjudul "Feedlot Industry Investment" yang berdurasi 35 menit 41 detik, Oleh: FutureBeefAu, di Youtube (bisa dilihat di link berikut ini http://m.youtube.com/watch?v=kNOsyDtKpg0), kita bisa melihat bahwa sistem penggemukan sapi di Australia sudah menjadi sebuah industri bukan lagi berskala UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) seperti di Indonesia. Dan Kultur penggemukan sapi di Australia menggunakan sistem ekstensif yang membutuhkan lahan luas untuk tempat penggemukan, berbeda dengan di Indonesia yang menggunakan sistem intensif yang membutuhkan lahan sempit untuk tempat penggemukan atau biasa di sebut sistem perkandangan.
Jika kita menerapkan sistem peggemukan sapi (cattle feedlot) di Australia ke Indonesia, kita masih belum yakin 100% jika sistem ini akan berhasil, karena dilihat dari cuacanya yaitu curah hujan, kedua negara ini berbeda. Indonesia memiliki curah hujan antara 2000 - 3000 mm per tahun, sedangkan Australia yang merupakan salah satu benua terkering di dunia memiliki curah hujan tahunan rata - rata tidak sampai 600 mm. Jadi, jika sistem penggemukan secara ekstensif diterapakan di Indonesia, maka hewan ternak akan terkena hujan sangat sering dan hal ini bisa menyebabkan hewan ternak mudah terkena penyakit. Maka dari itu sistem intensif / sistem perkandangan lebih cocok untuk diterapkan di Indonesia, dilihat dari cuaca di negara ini yang memiliki musim hujan lebih lama dibandingkan di Australia.
Di akhir video presentasi ini, David Brown, sang pemateri yang bekerja sebagai Manager di West Talgai Feedlot, menjelaskan bahwa "Managing The Process = PROFIT". Ini berarti sebagai seorang feedlot, kita harus memiliki skill managemen yang bagus agar kita bisa mendapatkan sistem dengan cost yang murah dan mendapatkan hasil yang maksimal, atau yang biasa dijelaskan oleh Sang Maestro Marketing Indonesia Hermawan Kartajaya sebagai "Low Cost, High Impact". Maka dari itu banyak sekali potensi yang dimiliki Indonesia untuk mengembangkan sitem penggemukan sapi yang perlu dikaji dan dikembangkan lagi agar menjadi sebuah industri yang maju dan berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar