Keberadaan kapal pengangkut ternak sapi KM Camara Nusantara I memberikan dampak positif kepada para peternak sapi lokal. Selain itu, kapal khusus pengangkut sapi menguntungkan masyarakat sebagai konsumen karena harga lebih murah.
Terpangkasnya biaya pengiriman sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke DKI Jakarta hingga 85% dari Rp 1,8 juta per ekor menjadi Rp 320.000 per ekor membuat harga sapi di tingkat konsumen turun sekaligus meningkatkan harga di tingkat peternak.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebutkan bahwa harga sapi di tingkat peternak biasanya cuma Rp 26.000-27.000 per kg bobot hidup. Jika dibawa dengan kapal ternak, harga sapi bisa dibeli dari peternak dengan harga Rp 28.000-30.000 per kg tapi sampai kepada konsumen di Jakarta dengan harga Rp 75.000 per kg.
"Harga di konsumen yang Rp 90.000-100.000 per kg bisa jadi Rp 75.000 per kg. Harga di tingkat petani juga bisa naik dari Rp 26.000-27.000 per kg hidup jadi Rp 28.000-30.000," kata Amran saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12/2015).
Amran menambahkan, tahun depan akan ada tambahan 5 kapal ternak lagi. Sebanyak 5 kapal ternak ini akan singgah di Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Artinya, bukan hanya peternak di NTT yang bakal menikmati harga sapi dengan margin lebih besar, tapi juga di 4 provinsi sentra sapi lainnya.
"Sulsel, NTT, NTB, Jatim, Lampung. Gubernurnya sudah tanda tangan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Pak Ahok (Gubernur Jakarta)," tuturnya.
Bagi konsumen di Jakarta, tentu adanya tambahan 5 kapal ternak yang singgah ini kabar baik karena pasar di ibu kota akan dibanjiri sapi lokal yang harganya murah.
"Kita rancang kalau bisa sebulan 2 kali tiba 1 kapal ternak (ke Jakarta), kalau bisa 3 kali. Jadi setahun bisa 150.000 ekor sapi lokal masuk Jakarta," papar Amran.
Dengan melimpahnya suplai daging sapi lokal yang harganya bisa Rp 75.000/kg, mau tak mau daging sapi impor pun harus turun harganya agar dapat bersaing.
"Targetnya sekarang adalah mengubah struktur pasar. Sapi lokal kan 80%, impor 20%. Artinya 80% ini bisa mengubah struktur pasar. Harga di konsumen yang Rp 90.000-100.000 per kg bisa jadi Rp 75.000 per kg," tutupnya.
(Source: Detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar